Kamis, 17 Mei 2012

Tentang Pulau Bawean


    Pulau Bawean adalah suatu pulau kecil berada di Laut Jawa tepatnya berada di utara Pulau Jawa dan termasuk dalam wilayah administrasi Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur. Untuk dapat ke Pulau ini satu-satunya transportasi yang digunakan adalah transportasi laut. Dengan kapal cepat ML.Express Bahari waktu yang dibutuhkan untuk mencapai pulau ini kurang lebih tiga jam. Apabila dengan menggunakan kapal-kapal lain waktu tempuh bisa mencapai delapan jam. Adapun rute perjalanannya adalah dari Pelabuhan Gresik menuju Pelabuhan Sangkapura, Pulau Bawean. Untuk mendapatkan tiket kapal ke pulau ini harus dipesan/dibeli jauh-jauh hari, berhubung persediaanya terbatas. Untuk tiket kelas VIP anda dapat menyediakan uang Rp.130.000,00. Jika hendak menaiki kapal disarankan untuk mengkonsumsi minuman/makanan anti mabuk karena ombak yang besar sepanjang perjalanan.
    Pulau Bawean memiliki dua wilayah administrasi kecamatan yaitu Kecamatan Sangkapura di tenggara pulau dan Kecamatan Tambak di barat laut pulau ini. Mayoritas penduduknya bekerja sebagai petani dan nelayan sedangkan sisanya bekerja sebagai pegawai negeri, pedagang dan buruh. Penduduk Bawean terkenal sebagai perantau. Banyak dari mereka yang menjadi TKI yang bekerja di luar negeri seperti Malaysia, Singapura dan Brunai Darussalam. Penduduk pulau Bawean terdiri dari orang asli Bawean, orang Madura dan orang Jawa. Secara religion penduduk Pulau Bawean mayoritas memeluk agama Islam. Bahasa yang digunakan di daerah ini tentunya adalah Bahasa Indonesia di samping bahasa local seperti Bahasa Bawean, Bahasa Madura dan Bahasa Jawa.
      Banyak orang mungkin belum mengenal pulau ini, meskipun orang Jawa sekalipun. Tenyata  Pulau Bawean adalah pulau yang indah dan kaya akan sumber daya alam. Pulau ini dikatakan indah karena memiliki panorama pantai dan laut yang menarik seperti Pantai Losari. Di pantai ini anda dapat menikmati hembusan angin laut di atas rumah panggung yang di bangun di atas laut sembari menikmati kuliner laut ala Bawean. Selain itu wisata laut lain seperti di Dusun Teluk emur Desa Kepuh, juga menyediakan kuliner laut. Sambil anda menikmati lautnya anda juga bisa menyaksikan kerajinan pembuatan perahu nelayan di sana. Selain pantainya juga ada pulau-pulau karang (batugamping) dan gua-gua karst seperti di Tanjung Gaeng. Gunung-gunung juga tersebar hampir di seluruh pulau ini. Secara geologi gunung-gunung ini terbentuk akibat intrusi akibat spreading (pemekaran lantai samudra di belakang busur kepulauan) yang membentuk intrusi setempat-setempat (hot spot). Hal ini terbukti dengan banyaknya batuan intrusi seperti mikrodiorit dan granit porfiri yang mengintrusi batuan dasar berupa batugamping seperti di G.Pataonan di Desa Gelam, di sana terdapat bahan galian berupa oniks dan mikrodiorit. Kontak antara kedua batuan ini menimbulkan munculnya mata air panas. Hal yang sama juga dapat dijumpai di Desa Kepuh Legundi. Di sana ada tempat pemandian air panas. Setiap ada kontak stratigrafi pasti ada muncul mata air. Menarik memang secara geologis. Ketika tim kami melakukan penelitian di sana ternyata bahan galian tambang begitu perfect karena hampir tiga golongan bahan tambang ada di sana mulai dari golongan A (strategis) seperti sisa-sisa pipa pemboran minyak bumi zaman Belanda dan batubara, golongan B (vital) seperti emas dan mangan dan juga golongan C (bahan galian Industri) seperti feldspar, kaolin sebagai hasil pelapukan dan alterasi dari granit. Juga yang tak kalah menarik adalah pasir kuarsa yang begitu tebal dan lebih menarik lagi adalah bahan galian berupa oniks yang dapat dibentuk menjadi ornament seperti meja, pot dan lain-lain. Ada juga marmer dan batuan metasedimen. Tak heran memang karena kondisi geologinya yang kaya sehingga pemanfaatannya oleh penduduk untuk bahan keramik. Rumah-rumah yang hampir semuanya berkeramik adalah cerminan sumberdaya geologinya yang melimpah dan juga dekat dengan pabrik semen Gresik dan petrokimia Gresik.Pokoknya indah dan Kaya.

Menikmati kuliner ala Bawean di Desa Kepuh (gambar kiri) dan pulau karang (batugamping) di Tanjung Gaeng (gambar kanan)

Endapan pasir kuarsa dengan perlapisan cross bedding (kiri) dan singkapan Mangan (kanan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar